Haii..akhirnya menulis blog lagi setelah kurang lebih setaun vakum meninggalkan blog ini. Yang diposting sekarang sih agaknya kabar duka sekitar 3 minggu yang lalu. Jadi tanggal 26 Maret yang lalu janin yang ada di rahim ini harus direlakan utk dikuret karena kondisi yang tidak memungkinkan. Sedih pasti kecewa pun iya, cuma yang diyakini hanya satu bahwa Allah punya rencana yanh lebih indah untuk kami berdua.
Mungkin kalau beberapa hari saat kemarin masih ga suka setiap ada yang tanya kenapa bisa gini kenapa bisa gitu. Jadi awalnya itu minggu2 awal bulan Maret lagi semangat2nya untuk ambil data skripsi karena udah dikasih lampu hijau sama dosen pembimbing tercintah. Ya otomatis kan sibuk kesana kemari untuk sebar kuisioner dan balik lagi ngbilinsatu2..ya intinya capek lah. Akhirnya pada suatu hari aku panik dengan kemunculan flek yang agak banyak. Hari itu langsung menuju rumah sakit dan diminta dokter untuk bedeest di rumah selama 3hari. Kontrol selanjutnya ternyata hasil tidak membaik dan diharuskan nginep di rumah sakit. Hari ketiga akhirnya usg lagi..dan ternyata kondisi tidak membaik. Setelah itu aku sedih sesedih-sedihnya. Aku cuma mencoba komunikasi sama janinku agar bisa kuat bersamaku dan aku memohon kekuatan sama Allah untuk menjaga janinku. Air mataku jatuh, aku lemah. Lebih mirip orang putus asa pada saat itu. Sorenya, aku minta ganti pembalut sama mama. Dan pemandangan yang kita lihat adalah sudah keluar gumpalan hitam itu walaupun sedikit dan mama bilang: ini udah ga bisa dek. Aku cuma mengangguk dan aku bilang: iya ma. Aku ikhlaskan kepergian anakku saat itu, aku sms mas dan bilang semuanya dan meminta dirinya untuk ikhlas juga atas hal ini. Dan selanjutnya muncul gumpalan yang lebih banyak lagi. Ia sudah pergi kembali pada PenciptaNya. Aku mengikhlaskannya, karena aku tau tak baik jika harus disini. Besoknya aku pulang ke rumah. Dan hari berikutnya ketika aku buang air kecil muncul gumpalan yang lehih besar lagi, aku langsung bilang ke papaku saat itu dan dikuburkannya gumpalan itu. Hari minggu waktunya kontrol kembali dan dokter menyarankan untuk kuretase demi pembersihan rahimku.
Pelajaran ini membuat aku dan mas menyadari bahwa banyak hal yang belum bisa kami pahami sampai menikah saat ini. Kami harus belajar bersabar lagi dan memperbaiki masing2 pribadi ini agar lebih bisa memantaskan diri. Aku yakin ini kasih sayang Allah padaku dan keluargaku agar bisa lebih menjaga satu sama lain. Semoga janinku yang sudah pergi bisa menjadi penuntun surgaku dan suamiku di hari nanti. Doakan kami ya nak..love from bubun&papabun