Monday, June 21, 2010

Kenyataan, Kebenaran, dan Realita

Mengalir seperti air, layaknya sungai yang menuju lautan luas. Dan inilah hidup. Perlahan-lahan meniti langkah, arungi berbagai tantangan alam tuk tetap dapat bertahan. Ini yang disebut berjuang.

Berbagai pengalaman selalu dilewati manusia. Salah satu tempat pembelajaran yang baik adalah pengalaman, dimana seluruh dimensi ruang dan waktu menyimpan segala sesuatunya sebagai ilmu yang dapat kita pergunakan untuk melangkahkan kaki di masa datang. Tiba di suatu masa ketika kita berada pada satu titik yang menjadi masalah yang sulit untuk dipilih penyelesaiannya. Terkadang suatu keadaan dihadapkan kepada kebenaran dan kebohongan. Bagaimana untuk memilih ini?

Hidup ini berada pada dunia nyata atau realita yang harus dihadapi. Ketakutan hanyalah suatu mekanisme pertahanan diri semata untuk menghindar dan mencoba berlari tanpa ketidakingintahuan untuk mengetahui kejujuran. Tapi ini dunia nyata. Bukan sekedar dunia khayal yang dapat ditinggalkan begitu saja.


Mencoba untuk menghadapi masalah dan menyelesaikannya bukanlah hal yang buruk. Hidup ini pilihan, dan kita harus percaya. Semua memiliki konsekuensinya. Bukan soal kita memilih yang ini dan yang terjadi hal itu, bukan! Tetapi keberanian kita untuk mencapai hakikat dari kejujuran, kenyataan, kebenaran, dan segala hal yang mengerti arti hidup yang sesungguhnya.


Untuk apa jika hidup dalam kebohongan? Untuk apa hidup dalam ketidakjujuran? Apakah ini menghasilkan dampak positif? Jawabannya tidak sama sekali. Hanya kesia-siaan yang kita dapat dari semua itu. Memang benar apabila kenyataan itu pahit, tapi rasa pahit itu akan berbuah manis jika kita mau menghadapi kepahitan itu secara sadar. Yakinkan semua rasa pahit itu akan terbayar dengan sejuta rasa manis yang mungkin dapat tak terhingga akhirnya.