Thursday, February 23, 2012

Tik Tok Tik Tok

 
17.00 ketika keluar kelas menuju gerbang kampus...
Dije: Pahit dulu baru ngerasain yang enak-enak
Me : Apa je?
Dije: Pahit dulu baru ngerasain yang enak-enak
Me: Eh iya bener yaa...jadi quotes tuh hihi

Percakapan singkat sore itu menimbulkan insight baru tentang suatu hal. Oiya lupa kan ngenalin nama baru, yang barusan itu namanya dije. Salah satu sahabat baik di kampus biru ini. Entah kenapa juga sih tiba-tiba muncul kata-kata itu, tapi ketika muncul bagaikan ikyu san yang ada bohlam di atas kepalanya.

Kata-kata Dije di atas ngingetin tentang slogan ala mas-mas loreng yang berbunyi: 5 menit menentukan. Yes, perintah yang sudah keluar dari atasan ya harus siap laksanakan walaupun waktu untuk bersiap dan mengerjakan perintah tinggal 5 menit lagi. Mau ga mau, suka ga suka ya namanya juga perintah pasti harus dilaksanakan. Itu juga yang terjadi sama mas beberapa saat lalu. Ketika itu mas diundur kursusnya yang artinya waktu ketemu kita pun juga diundur. Menghela nafas lagi kan..ya sudah sabar sabar..

Lain hal lagi, berita baru muncul tadi sore. Mas ternyata mau penataran di Bandung mulai minggu depan dan Senin direncanakan sudah sampai. What a life huh. Rencana kita tentu ada yang dimajukan, seperti foto prewed yang tadinya diundur April. Lagi-lagi tentunya faktor 5 menit menentukan itu. Ga akan pernah tau lah kapan dapet tugas, kapan harus ini dan itu. Ada perintah..ya siap laksanakan pasti. Kadang bisa menyenangkan, bisa bikin murung tapi apapun itu ya laksanakan (lagi) hihi.

Nah terus hubungannya sama quotes di atas apa yah? Gini-gini..penjelasannya. Sehebat apapun rencana kita, sesempurna rancangan yang kita buat tidak lepad dari ridhoNya kan. Nah mungkin di saat kita mau mencapai sesuatu yang disini disebut 'enak', kita harus lewatin pahitnya dulu. Ilustrasi mudahnya seperti ini. Kita ceritanya mau masak rendang nih ya. Hal pertama yang harus dilalui pastinya belanja bahan-bahan. Mending di kota besar bisa aja lompat ke supermarket, lah di kota kecil atau daerah terpencil kita harus ke pasar tradisional. Nah tempatnya tentu umumnya berbeda dengan supermarket. Jalan yang becek, berdesakkan dengan pembeli lain dan lain sebagainya bisa jadi 'pahit' yang dirasakan. Nah setelah itu di rumah kita masih merasakan 'pahit' lagi di kala harus meracik daging, dan bumbu lainnya biar bisa jadi rendang yang maknyus. Setelah rendang jadi, maka dapatlah 'enak' yang kita inginkan. Bukan hanya masalah rasa, tapi komentar orang lain mengenai lezatnya si rendang itu merupakan 'enak' yang kita terima. Apalagi rasanya enak, tampilan menarik serta banyak yang suka, plus plus toh enaknya. Ya seperti itu kira-kira ketika kita menjalani sesuatu. 

Dibilang gampang ya memang engga semudah itu. Kuncinya adalah di saat kita memaknai hal itu sebagai suatu proses dan hasil yang menanti di depan sana menjadikan kita lebih positif dalam bersikap. Semua hal memang tidak ada yang instan dan quotes pahit enak itu menjadi tahapan yang pasti dilalui. Di saat kita mendapatkan enak tanpa melalui pahit mungkin kita belum banyak belajar arti enak sebenarnya. Perlu adanya pahit karena kita akan semakin memaknai proses suatu hal, lebih banyak bersyukur dan tetap gigih berusaha agar si enak kita temui di akhir proses.

Bismillah untuk kita semua melalui perjalanan 'pahit' dan 'enak' kita masing-masing. Semua ada masanya, ada waktunya dan ada bagiannya masing-masing untuk melewati itu. Tinggal bersabar dan terus bersyukur :)