Tuesday, February 21, 2012

Friendship VS Status

Bandung, 19 Februari 2012...
    Hari ini sih niatnya mau refreshing, ngelepasin capek dan prepare untuk hari besok karena rutinitas udah dimulai.  Oke, perkenalkan nama baru yg akan di share dalam posting kali ini. Her name is dheo, I called her mbak dheo. Permulaan ketemu ga usah diceritain lah ya, karena dunia kami ternyata disitu-situ aja dan baru ketemu sekarang *sigh*.
    Kita nentuin untuk makan dimsum hari ini dan tempat yg terpilih itu Bao Dimsum yang ada di PVJ. Tempatnya asik, designnya unik, dan baonya enyak lah. Lumayan seru kalo nongkrong disitu tepatnya. Menu dimsumnya disini lumayan variatif, si bao.nya pun punya varian macem-macem, dimulai dari yang asin sampe manis pun ada. Bentuknya juga lucu-lucu deh. Sayang ga sempet di foto, jadi ga bisa kasih liat gimana lucunya bentuk si bao itu.
    Akhirnya kita beralih dari tempat dimsum, karena pas liat sikon makin banyak orang yang mau makan. Berlanjut deh kita ke gramedia. Amazingnya adalah, buku yang eyecathcing itu berjudul “Dimsum and Leadership” dan bla bla bla dimsum. Kenapa ini mendadak hari dimsum ya? Heii dimsum, apa salahku padamu sampe di toko buku pun judulnya dimsum. Bisa-bisa mabok dimsum terus dimimpiin dimsum. Tuh kan mulai ngaco, kita tutup bahasan dimsum okeii.
    Jadi sepanjang hari ini yang diobrolin temanya adalah ‘friendship’. Gimana tentang arti pertemanan yg sesungguhnya. Apa sih yang dicari kalo kita cari temen? Persamaan pastinya jadi yang utama. Kasusnya adalah, kalo bermulai dari satu perkumpulan tertentu dan akhirnya ga masuk lagi perkumpulan itu apa masih bisa menjalin pertemanan yang dulu dielu-elukan?
    Kisah ini banyak terjadi di kalangan yang bisa di bilang ga jauh-jauh dari dunia militer. Kenal sama pacarnya si anu, terus jalan sama tunangannya si ini, sama mbak ini, sama mbak itu. Itu sudah jadi hal yang lumrah bahkan ga heran dengan kejadian seperti itu. Suatu ketika si salah satu cewe itu ‘break’ dari pacarnya, apakah teman-teman perkumpulan si cewe yang dulu itu masih menerima kah? Jawabannya belum tentu.
    Miris ya, pertemanan dilihat ketika status si cewe itu pacarnya siapa atau tunangannya siapa. Lah kalo udah ‘break’ dibuang ke laut dong. No more kongkow, no more curhat, no more hangout, no more say hi. Cuma menghela nafas yang bisa dilakukan berarti.
    Jadi apa dong artinya friendship itu? Ya artinya ketika mereka saling bisa memahami, mengerti, cocok satu sama lain, bukan karena latar belakangnya dia itu anaknya siapa, pacarnya siapa, atau apapun lah yang membuat embel-embel friendship itu ada.
    Bertemu, bertukar cerita, melepas tawa hari ini seakan-akan menemukan jarum di tumpukan jerami. Ga banyak yang bisa share seperti ini, ga semua orang bisa diajak ngobrol tanpa menutup-nutupi, dan ga banyak juga yang berbicara apa adanya.
    Ya, that’s what friends are for. Even you in the worst situation, she/he will be there. Bukan pergi menjauh dan meninggalkan semuanya karena latar belakang semata. Terimakasih untuk mbak dheo atas sharing kita hari ini. Banyak sih sebenernya bisa nemu ceritaan seperti ini, tapi makna cerita mbak dheo tadi inspiring sampe ditulislah postingan ini.
    Oke, cukup untuk sekarang.. semoga ‘friendship’ yang kita temukan memang benar-benar pertemanan yang bukan karena latar belakang apapun :)

No comments: